Tirakatan Penuh Cinta di Musholla Baitul Akbar Margasari

MARGASARI - Setiap Sabtu malam, tepat pukul 20.00 WIB, Musholla Baitul Akbar yang terletak di Desa Margasari, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, dipenuhi oleh para santri remaja. Mereka berkumpul dalam suasana khidmat dan penuh kehangatan untuk bersama-sama melantunkan sholawat Al-Barzanji, mengenang perjalanan hidup dan kemuliaan akhlak Nabi Muhammad SAW.

Kegiatan pembacaan sholawat ini bukanlah acara biasa. Di musholla yang menjadi pusat kegiatan spiritual warga ini, sholawat Al-Barzanji telah menjadi tradisi yang mengakar kuat. Setiap bait yang dibacakan tak hanya menggema di ruangan, tetapi juga menggugah hati, membawa ketenangan jiwa bagi siapa pun yang hadir, atau sekedar mendengarnya. 

Ustadz Nadzirul Ihsan, pengasuh Musholla Baitul Akbar, menuturkan bahwa pembacaan Al-Barzanji merupakan salah satu bentuk tirakatan ala santri, suatu amalan malam yang dijalani secara istiqamah dalam rangka menguatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW sekaligus menjaga nilai-nilai spiritual di kalangan generasi muda.

“Sholawat ini adalah bentuk tirakatan, muhasabah, dan juga pendidikan ruhani. Kami ingin anak-anak muda terbiasa dengan suasana religius, dengan nilai-nilai kebaikan yang diwariskan para ulama,” jelas Ustadz Nadzirul Ihsan.

Religi sebagai Kearifan Lokal

Tradisi pembacaan Al-Barzanji ini tidak hanya dilakukan di Musholla Baitul Akbar. Hampir semua masjid dan musholla di Desa Margasari memiliki tradisi serupa. Bedanya hanya terletak pada waktu pelaksanaannya. Ada yang menggelar malam Selasa, malam Kamis, atau malam lainnya sesuai dengan kebiasaan jamaah setempat. Ini bukti nyata bahwa kearifan lokal yang bernuansa Ahlussunnah Waljama'ah 'ala Thariqati Nahdlatil Ulamaa masih hidup dan berkembang secara massif di masyarakat Margasari. Tradisi seperti ini harus dijaga, karena menjadi benteng nilai sekaligus perekat sosial. 

Melalui kegiatan ini, warga Margasari secara tak langsung telah mewariskan nilai-nilai keislaman kepada generasi muda secara natural. Bukan melalui ceramah semata, tapi lewat pengalaman bersama dalam suasana religius yang menyentuh.

Harapan untuk Masa Depan

Kegiatan rutin ini diharapkan dapat terus berlanjut, tidak hanya di Musholla Baitul Akbar, tetapi juga menyebar ke seluruh penjuru desa. Pembacaan Al-Barzanji telah menjadi bukti bahwa masyarakat Margasari tetap berpegang teguh pada tradisi Islam yang luhur, di tengah arus globalisasi dan modernisasi.

“Semoga anak-anak muda kita terus mencintai tradisi ini. Karena di dalamnya ada cinta, ada doa, dan ada penguatan jati diri sebagai umat Islam,” tutup Ustadz Nadzirul.

Malam itu, di tengah engah kesunyian desa yang sejuk, Musholla Baitul Akbar bersinar dengan cahaya sholawat. Suara merdu para santri, remaja, bergema menjadi harmoni yang membuktikan bahwa Margasari tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga teguh menjaga warisan spiritual yang mendalam. Sebuah gambaran tirakatan yang hidup, bukan hanya di malam Sabtu, tetapi dalam hati yang selalu merindu Rasulullah SAW. 

Kehangatan KKN UIN Saizu Kelompok 142 di Margasari

Tak kalah menarik, pada sabtu malam 26/07/2025 adalah kehadiran para mahasiswi KKN dari UIN Saizu Kelompok 142. Sejumlah mahasiswi yang tergabung dalam kelompok ini datang dengan semangat tinggi untuk ikut serta dalam kegiatan yang digelar oleh masyarakat. Sementara itu, para santri yang hadir tampak terpesona oleh lantunan Sholawat Al-Barzanji yang mengalun indah. Beberapa dari mereka bahkan turut serta dengan penuh khusyuk, mengikuti setiap bacaan yang dipimpin oleh para qari.

Meningkatkan Ibadah dan Persaudaraan

Acara ini tidak hanya sekadar menjadi ajang spiritualitas, tetapi juga mempererat tali persaudaraan di antara warga. Setiap Sabtu malam, Musholla Baitul Akbar selalu dipenuhi oleh para santri yang ingin merasakan kedamaian dalam keberagaman. Tak hanya itu, kegiatan ini juga mengajak seluruh peserta untuk memperbanyak sholawat, sebagai wasilah meminta keberkahan dan keselamatan untuk keluarga dan bangsa.

Keberadaan Musholla Baitul Akbar sebagai pusat kegiatan keagamaan tidak bisa dipandang sebelah mata. Di luar acara pembacaan sholawat, musholla ini juga rutin menyelenggarakan berbagai kegiatan pengajian dan tausiah yang menggugah semangat kebersamaan di kalangan jamaah, baik yang bersifat harian, mingguan, ataupun tahunan. 

Musholla Sebagai Sarana Pendidikan dan Pemberdayaan

Di tengah derasnya perkembangan teknologi, Musholla Baitul Akbar tetap menjadi tempat yang menyenangkan untuk belajar, beribadah, dan membina solidaritas sosial. Tak jarang kegiatan ini menginspirasi warga untuk lebih aktif dalam beragama dan menguatkan ikatan silaturahmi antar sesama.

"Semoga kegiatan ini bisa terus berjalan dan berkembang, menjadi sarana bagi kita semua untuk mendekatkan diri pada Allah dan mempererat persaudaraan antar umat," ujar pengurus musholla, Adman Ikhwanudin.

Pembacaan Sholawat Al-Barzanji yang rutin dilakukan setiap Sabtu malam di Musholla Baitul Akbar bukan hanya sekadar tradisi, melainkan sebuah momen penuh makna yang menyatukan berbagai kalangan, dari santri, remaja, dan seluruh jamaah. Semangat kebersamaan dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW terasa begitu kuat, mengingatkan kita akan pentingnya saling mendukung dan menjaga kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan suasana yang penuh kedamaian, setiap Sabtu malam, Musholla Baitul Akbar menjadi tempat yang hangat dan menyenangkan untuk beribadah, belajar, serta bersilaturahmi. Kegiatan ini semakin memperkaya khazanah keagamaan di tengah-tengah masyarakat, dan tentu saja memberikan berkah bagi semua yang terlibat.